Cegah Penyalahgunaan Kontrasepsi di Kalangan Pelajar

 
Maraknya pergaulan bebas di kalangan pemuda dan remaja akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan berbagai pihak, terutama orang tua, sekolah, dan masyarakat. Berbagai gangguan kesehatan seperti Infeksi Menular Seksual (IMS), bahkan HIV/AIDS mengalamai peningkatan kejadian dengan tambahan kasus di kalangan pelajar. Di Cilacap, sejak awal tahun 2013, jumlah pasien HIV/AIDS mengalami peningkatan sehingga berada di urutan kedua di Jawa Tengah setelah Semarang. Hampir setiap bulan ada tambahan kasus baru dan sudah ada yang mengenai pelajar.

Menanggapi keprihatinan atas kondisi tersebut, sekelompok mahasiswa Program Studi D3 Farmasi STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat bidang kesehatan untuk mencegah penularan HIV/AIDS di kalangan pelajar SMA di Cilacap. Program yang didanani sepenuhnya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kemendikbud ini berjudul “Penyadaran Dampak Penyalahgunaan Obat dan Alat Kontrasepsi dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS untuk Kalangan Siswa SMA di Cilacap.”

Setelah melakukan analisis, mahasiswa menemukan bahwa salah satu faktor yang mendukung pergaulan bebas adalah mudahnya mendapatkan alat kontrasepsi maupun pil KB secara bebas. Oleh karena itu, remaja maupun pelajar perlu diberikan penyadaran bahwa alat kontrasepsi maupun pil KB tidak dapat mencegah penularan IMS maupun HIV/AIDS sehingga diharapkan mereka tidak menyalahgunakannya.

Menurut Ganny, ketua Kelompok PKM D3 Farmasi, pihak SMA, mulai dari Kepala Sekolah dan siswa SMA menyambut baik program ini. Sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan program adalah SMA Negeri 1 Maos. Bukan berarti di sekolah tersebut ada kasus, tetapi dalam rangka pencegahan, sekolah manapun memerlukan program ini. Kegiatan yang berlangsung sejak bulan Juni-Agustus 2013 yang lalu ini diawali dengan penyuluhan bekerjasama dengan Psikolog dari Klinik VCT Cahaya Pita RSUD Kab.Cilacap, disertai dengan penjelasan modul yang diberikan kepada siswa oleh mahasiswa, pre tes dan post tes serta pembentukan kader SIAGA (Siap Ilmu dan Amal Guna Antisipasi) HIV/AIDS.

Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Maos, kegiatan ini sangat baik dan itu terbukti dari meningkatnya kesadaran siswa untuk mencegah penularan HIV/AIDS. Bahkan kegiatan ini ideal dikembangkan sebagai materi pengayaan saat Masa Orientasi Siswa (MOS).

0 Response to "Cegah Penyalahgunaan Kontrasepsi di Kalangan Pelajar"

Posting Komentar