Teater Ijo Latihan Di Mesir

Teater Ijo manggil pelatih dari Mesir? Wah… biayanya pasti mahal tuh. Ya, memang benar “Ijo” mendatangkan pelatih teater dari Mesir. Namanya Ahmed Basuni. Meski dari Mesir, namun dia saat ini memang tinggal di Indonesia. Tepatnya sedang menuntut ilmu di Universitas Ahmad Dahlan, jurusan Bahasa  Indonesia. Mau tahu serunya latihan teater dengan pemuda Mesir, yang di negeri asalnya bekerja di bidang ekspor-impor itu? Ikuti reportasi berikut.

Sumringah para anggota teater ijo mengembang saat menyambut kehadiran Ahmed yang dijanjikan oleh anak-anak mahasiswa KKN UAD di SMA Al-Irsyad. Anak-anak teater sudah pada ngumpul di Aula. Ahmed langsung masuk, didampingi Mbak Fatimah salah seorang mahasiswi UAD.

Ahmed melatih anak-anak “Ijo” dengan menggunakan bahasa Indonesia. Walau terkadang ada kosa  yang  terlupa atau tidak mengerti, namun di sana ada Mba Fatimah dengan siap membantunya.

Semua arahan Ahmaed diikuti. Misal, saat dia memerintahkan untuk membentuk kelompok-kelompok dan berjalan di depan panggung, merekapun melakukan. Ketika Ahmed bilang “gest”, mereka berhenti sambil bergaya seperti patung dengan mengekspresikan adegan tertentu.

Penyebaran para aktor di panggung diamati secara seksama oleh pelatih gratisan ini. Ekspresi aktor tentu tak terlewat dari pengamatannya  pula. Sampai bila ada yang bloking panggung pun dia akan tegur. Namun semua aktor amatiran ini tetap mentaati guru dadakan ini.

Pada episode kedua, peserta diminta bermain bola imajinasi. Setiap yang mendapat bola harus mengubah bola itu menjadi sebuah alat untuk akting. Setelah itu, bola dikembalikan kepada peserta lainnya. Peserta yang mendapat bola langsung berakting dengan bola itu di depan rekan-rekannya. Pada scene berikutnya, peserta melakukan hal yang sama, namun dengan dua dan tiga akting sekaligus.

Menurut Hana Yasmin, salah seorang anggota teater Ijo,  Ahmed memang pelatih yang luar biasa. Meski cara melatihnya terkesan  rileks tapi cukup padat. Ahmed pun ternyata sangat puas, karena bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan “ijo” yang ternyata sangat bersemangat.

Author : Kusrihadi

Tweet