Berakit-rakit ke hulu… berenang ke tepian
Sakit-sakit dahulu, susah-susah dahulu… baru kemudian… berbahagia
Yach… itu dalah sepenggal syair
lagu yang pernah didendangkan dengan demikian merdunya oleh bang Haji RhOma
Irama. Sosok yang memperjuangkan nilai-nilai keislaman lewat jalur seni. Dia
berdakwah lewat nada, dan bernada untuk berdakwah. Banyak sekali syair-syair
lagunya yang menjunjung tinggi nilai akhlaq dari pada sekedar nyanyian cinta
kaum muda.
Berjuang menjadi sendi setiap
kehidupan. Kehidupan akan terasa ada dan bermakna ketika memperjuangkan
sesuatu. Semua yang hidup di muka bumi ini, di manapun dan kapanpun pasti akan
memperjuangkan segala sesuatu untuk mempertahakan hidup dan kehidupannya, walau
kadang ada beberapa yang menempuh jalan yang tidak benar. Tapi itulah realitas
kehidupan yang sudah digariskan oleh Allah. Bahwa manusia yang beriman akan
dilihat menurut amalnya, menurut apa yang dia perjuangkan, menurut akan yang ia
korbankan, menurut apa tujuannya, dan segala sesuatunya diperhitungkan oleh
Allah. Allah akan memberikan nilai yang sepadan bagi orang yang berjuang dengan
sungguh-sungguh, bahkan Allah akan melipatgandakan menurut yang Ia kehendaki.
Secara alamiah, manusia seolah
mewajibkan dirinya untuk berusaha, berjuang, berkorban. Karena memang itulah
fitrah manusia. Hanya terkadang kemalasan yang dikedepankan, sehingga kerap
muncul perilaku menyimpang, seperti mengemis,dan bahkan mengambil yang bukan
haknya.
Setelah berusaha, berjuang dan
berkorban untuk mendapatkan sesuatu, maka setelah itu manusia dituntut untuk
bersabar untuk meraih hasilnya, secara konsisten dan tawadhu’ untuk meraih
hasil yang terbaik.
Seorang petani misalnya,
berangkat pagi hari untuk membajak sawah, ia rela meninggalkan keluarganya
ketika hari masih pagi buta untuk memperjuangkan dan memperiapkan sesuatu
bernama “panen yang melimpah”. Dengan tujuan tersebut, ia usahakan segalanya agar tercapai, ia
korbankan tenaganya, waktunya, pikirannya bahkan dengan dana yang tidak terkira
banyaknya. Dengan bermodalkan pengetahuan yangh dimiliki dalam hal pertanian,
dan modal dana tersebut, ia terus berjuang untuk hasil panen yang terbaik.
Pengorbanan ini benar-benar ia nikmati, ia lalui dengan cinta, ia jalani dengan
bahagia, tanpa mengeluh, dan tanpa berburuk sangka. Dan ini menjadi modal yang
sangat berharga.
Kebanyakan orang yang gagal dalam
memperjuangkan sesuatu karena dari niatnya saja sudah tidak benar, kalaupun
niatnya benar, terkadang jalan yang ia tempuh tidak benar, usaha yang ia
lakukan setengah hati, maka hasilnya pun hanya setengah-setengah saja. Jika
perjuangan dan pengorbanan yang dilalui tidak dinikmati, tidak dilandasi dengan
cinta, dan bahkan dengan banyak mengeluh, maka yakinlah bahwa ini indikasi dari
kegagalan.
Banyak orang sukses dalam pekerjaannya,
jika ditelusuri lebih dalam tentang kesuksesannya maka sebenarnya hanya ditemui
satu kata saja yang menjadi rumus keberhasilannya. Yaitu cinta. Mustahil petani
akan memperoleh hasil panen maksimal tanpa ia mencintai pekerjaannya, seorang
padagang kemungkinan akan selalu merugi dalam usahanya dan ia mencintai
pekerjaannya, bahkan guru sekalipun jika tidak mencintai pekerjaannya, mustahil
akan mampu mencetak murid-murid yang unggul. Namun sebentuk cinta yang ada ini
tidak hanya ada pada dataran lisan saja. Melainkan mesti dibuktikan secara
sungguh-sungguh dengan tindakan nyata. Dan tindakan-tindakan ini pun mesti
dilaksanakan secara konsisten dan sabar. Sebab jika tidak konsisten, yang ada
hanyalah kemandulan dalam usaha tersebut. Dan sabar pun tidak kemudian diam
menunggu tanpa berbuat sesuatu, dalam bersabar, segala rencana tersusun rapi
untuk meraih kesuksesan yang dituju. Dan inilah yang disebut dengan tawakkal.
Hidup ini memang sudah diatur,
namun kejadian nanti tidak ada satupun yang mengetahui. Maka di sisi inilah
manusia disebut dengan manusia jika mau berusaha, berjuang, berkorban untuk
mendapatkan sesuatu. Dengan bertaqwa kepada Allah yang dimanifestasikan dengan
usaha nyata, cinta kepada pekerjaan yang berarti loyalitas, konsistensi dan
kesabaran, maka pasti akan ada jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi.
Karena dalam setiap perjuangan pasti akan ada kendala, masalah, aral, rintangan
dan halangan yang datang silih berganti. Bukan hanya jalan keluar dari masalah
yang ada yang dijanjikan oleh Allah, melainkan Allah akan limpahkan segala
anugerah-Nya dari jalan yang tidak terkira sama sekali. Wallohu a’lam
Author : Arif Styoko
0 Response to "Arti Kehidupan"
Posting Komentar