Misi Hidup Manusia




Manusia lahir bukan tanpa tujuan. Kelahirannya memiliki tujuan yang luhur dan harus dipertanggung-jawabkan di pengadilan Allah SWT. 

Mengapa hidup kita harus ada tujuan? Bukankah lebih enjoy kalau kita hidup easy going? Apalagi kemudian kehidupan ini harus dipertanggungjawabkan setelah kita mati. Inilah titik kritis fondasi pemahaman yang harus ditanamkan dalam setiap pribadi muslim, bahwa HIDUP PUNYA TUJUAN. Sebab kalau tidak ada tujuan yang harus dipertanggungjawabkan, maka seseorang akan hidup seenaknya, berbuat kerusakan sesukanya, membunuh semaunya, atau malah bunuh diri karena merasa rendah diri. Jika telah demikian rusaklah dunia. 

Tujuan/Misi hidup manusia bukanlah sembarang misi yang asal-asalan. Tapi sudah sangat lengkap panduannya. Secara sederhana, misi manusia ada 2, yaitu (1) BERIBADAH, dan (2) MENJADI KHOLIFAH. Kedua misi agung ini saling mendukung, berkaitan dan saling menyempurnakan.

I.          MISI IBADAH
Beribadah adalah kewajiban setiap manusia (termasuk jin).
 


56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (mengabdi) kepada-Ku. (Q.S. Adz Dzariyat [51]: 56)

Ibadah itu luas dan mencakup segala aspek kehidupan, sebab ibadah adalah SEGALA SESUATU atau SEGALA AMAL PERBUATAN yang dilakukan untuk MENDAPATKAN RIDLO ALLAH SWT.  Ada 2 syarat agar perbuatan atau amal itu bernilai ibadah dan diterima Allah SWT, yaitu:

1.         Ikhlash karena Allah SWT
Ikhlash artinya amal atau ketaatan yang dilakukan adalah murni hanya karena, oleh dan untuk Allah SWT.





5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus [1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (Q.S. Al-Bayyinah [98]: 5)

[1595] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
Ketaatan yang murni maksudnya adalah benar-benar karena Allah SWT. Bukan karena ingin dipuji seseorang, takut sanksi, takut dipotong gaji, takut tidak lulus, takut dianggap tidak sholihah, supaya disayang pacar, dsb.
2.         I’tiba Rasulullah
 




21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.  (Q.S. Al-Ahzab [33]: 21)

I’tiba artinya mengikuti. I’tiba Rasulullah artinya mengikuti apa yang dipandukan oleh Rasulullah SAW. Tentu tidak semua hal dicontohkan oleh Rasulullah SAW, meakai HP, berinternet misalnya, karena perkembangan zaman dan teknologinya berbeda. Tetapi panduannya sudah Rasulullah sampaikan sejak dulu. 

Kembali kepada Konsep Ibadah bahwa ibadah itu luas dan mencakup semua aspek kehidupan. Maka aktifitas kuliah, olah raga, memotong kuku, tidur bahkan buang airpun dalam islam adalah ibadah. Hanya saja tidak semua orang SADAR akan hal ini, kemudian MAU MELAKSANAKANNYA. Cara agar semua aktifitas kita bernilai ibadah:

1.       Luruskan niat, awali dengan do’anya, minimal Bismillah…
2.       Fahami ilmunya, minimal pokok atau dasar-dasarnya, baik itu tidur, makan, atau buang air.
3.       Tambah terus ilmunya (ngaji, baca artikel, halaqah, ta’lim, kajian, dsb.)

II.             MISI MENJADI KHOLIFAH
Setiap manusia terlahir sebagai KHOLIFAH.







30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."  (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30)

Kholifah dimaknai sebagai Pemimpin, Pelindung, Pemakmur. Pemakmur artinya manusia memiliki kewajiban untuk memakmurkan bumi dengan hal-hal yang baik, mengolahnya agar tumbuh subur, menjaga sumberdayanya, agar semakin banyak orang yang taat terhadap Allah SWT.  Caranya bagaimana?
1.         Pelajari sungguh-sungguh apa yang sekarang sedang ditekuni.
2.         Isi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat (berorganisasi, mengajar, membina jaringan, menambah skill, belajar bisnis, dll.)



 7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[1586], (Q.S. Al-Insyirah [94]:7)
[1586] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
3.       Belajarlah mengkader orang (jadi guru, tentor, da’i/da’iyah, dsb.) Ilmu itu jadi INVESTASI kalau diajarkan kepada orang lain.





18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr[59]:18)

Sudahkah kita memperhatikan apa yang telah dipersiapkan untuk esok di akhirat? Bila sudah, Alhamdulillah. Bila belum saatnya sekarang untuk memulai. Mulailah beramal dengan apa yang kita punya. Punya harta, keluarkan infaqnya, punya ilmu, sebarkan Punya keterampilan, ajarkan. InsyaAllah, ilmu yang bermanfaat dan Shodaqah jariyah yang kita keluarkan sekarang akan menjadi lading amal untuk bekal di akhirat kelak.

4.         Tambah terus ilmunya, supaya tidak ketinggalan zaman!

III.      PENUTUP
Tidak ada pilihan lain selain menerima dengan ikhlash bahwa kita memang dilahirkan ke dunia ini untuk BERIBADAH dan MENJADI KHOLIFAH. Oleh karena itu, satu-satunya cara hidup yang harus dilakukan adalah berusaha untuk terus mempelajari Al-Quran dan Al-Hadits untuk kemudian mengamalkannya. Sebab hanya dengan hal itulah kita akan tersenyum saat bertemu Allah SWT di pengadilanNya kelak. InsyaAllah…

Created by: Slamet Wahyudin, S.Pt.
Image by: google.com

0 Response to " Misi Hidup Manusia "

Posting Komentar