Melestarikan kebudayaan Indonesia sejak Dini







Batik merupakan salah satu warisan budaya adiluhung Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikenalkan pada semua lapisan masyarakat. Tidak terkecuali anak-anak. Untuk mendekatkan batik pada anak tidak cukup dengan mengajak anak memakainya, namun memberikan pengetahuan dasar pengolahan batik dan ragam kreasi batik, sehingga tertanam rasa cinta yang bersifat alamiah.

Siswa-siswi TK Al-Irsyad 01 Cilacap, mendatangi pusat pembuatan batik Maos “Rajasamas” dalam rangka mengisi kegiatan puncak tema Pekerjaan. Mereka ingin lebih mengetahui bagaimana proses membuat kain batik tulis khas Maos, Cilacap. Dengan didampingi ustadzah dan orang tua, mereka bersama-sama berangkat dengan antusias. Setibanya di lokasi, mereka  disambut langsung oleh pemilik batik Rajasamas, Bapak Tonik Sudarmaji, dan mendapatkan penjelasan di seputar proses pembuatan batik. Setelah itu tiba giliran mereka untuk mempraktekkan bagaimana   membatik pada kain mori.

Wah namanya juga anak-anak, mereka saling berebut mendapatkan canting   untuk membatik. Mereka diarahkan dan dibantu oleh para pengrajin, namun mereka bebas berkreasi. “Aku mau menggambar bunga, ustadzah”, ungkap Sarah anak kelompok B. Lain lagi  Dinda, “Ustadzah kalau aku sih nulis namaku sendiri”.  

Oh ya, anak kelompok bermain juga tidak mau kalah. Mereka mencoba membatik dengan bantuan orang tua masing-masing. Hasilnya? Tentu luar biasa untuk ukuran  pemula. Sangat belia, lagi. Sssst…, ternyata ada yang takut sama panasnya canting, sehingga mereka tidak mau mempraktekkannya lho!  Walaupun anak-anak hanya belajar sebentar di tempat pembuatan Batik Maos Rajasamas, namun setidaknya mereka telah mencoba mengenal dan belajar budaya nenek moyang, yaitu Batik.  Ayo kita cintai produk anak bangsa!

0 Response to "Melestarikan kebudayaan Indonesia sejak Dini"

Posting Komentar