Cegah Arus Kuat Mengembalikan Zaman Nabi Luth







Sejarah selalu berulang. Begitu adagium yang sering kita dengar. Perulangan yang baik tentu layak berlangsung, namun jika perulangan yang terjadi adalah mengarah pada dosa dan durhaka maka harus dicegah karena pasti akan berujung petaka.

Al-Quran pun telah mengindikasikan hal itu, sehingga terdapat banyak ayat yang memperingatkan anak Adam agar selalu melakukan penerawangan di seluruh kolong jagad untuk meneliti bagaimana para pendusta Tuhan menerima akibat  kedurjanaannya. Jadi tidak perlu ada “copy-paste” yang bakal berujung keburukan untuk semua. Bila di masa Nabi Nuh As, umat bertindak nyleneh dengan menyukai yang sejenis, apa manusia kini akan mengulanginya, padahal siksaan saat itu sebegitu dahsyatnya.

Begitulah ummat manusia. Meski banyak peringatan diberikan , namun semakin banyak yang menantang. Bahkan diantaranya akademisi perguruan tinggi Islam dengan strata paling top. Meski secara nurani (seandainya masih ada) bisa jadi mereka jijik dan anti LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)  namun faktanya mereka berdiri di barisan depan  menyokong kebebasan kaum super minoritas dalam meraih “hak asasi” manusianya. Semua kenistaan yang dimigrasi dari negara-negara pemuja kebebasan disemai, dipupuk dan di”normal”kan citranya agar bisa diterima bangsa dengan mayoritas muslim,

Meski LGBT kini bukan lagi isu yang  paling “hot”, namun jangan anggap sepele masalah ini. LGBT adalah proyek berskala global milik Yahudi yang didanai dengan jumlah duit nyaris tanpa batas. Gereja pun sudah kebobolan sehingga ummat Nasrani harus bisa menerima kenyataan bahwa kaum guy pun, atas nama persamaan hak, layak diangkat menjadi Uskup Gereja Anglican. Seperti biasa, kalau kaum Yahudi punya keinginan, maka harus bisa terwujud (law of children), berapapun biaya sosial, politik dan finansial yang harus ditebus. Bahkan untuk bisa memiliki suatu negara pun mereka harus merampok tanah Palestina  dengan kekejian yang tak terbandingkan, dengan disokong sekutu Baratnya hingga kini.

Dalam soal pandangan hidup, bangsa Yahudi juga menjiplak abis strategi Iblis dalam menggoda manusia. Seperti Iblis, mayoritas dari mereka sadar bahwa mereka lahir sudah dalam mewarisi kebiadaban dan keterkutukan nenek moyangnya, sehingga layak menghuni neraka. Sangat sedikit yang mendapat hidayah dan kemudian menjadi hamba Allah yang taat. Oleh sebab itu mumpung masih hidup, mereka ingin bersenang-senang dan mencari kawan sebanyak-banyaknya agar kelak bisa hidup bersama di Jahannam. Semua yang bisa meracuni akhlak manusia dikembangkan hingga umat Islam benar-benar mulai banyak yang kehilangan identitasnya.


Sulit untuk menemukan ragam hiburan modern dimana pun tanpa kehadiran Yahudi di belakangnya. Tidak ada pusat informasi dan telekomunikasi tanpa ada kepemilikan saham Yahudi di dalamnya. Tentu publik awam tidak semua mengetahui, karena kaum yahudi menggunakan ilmu bunglon. Mereka berlindung dibalik kroni-kroninya.


Author : Yasir Abdul Rahman

0 Response to "Cegah Arus Kuat Mengembalikan Zaman Nabi Luth"

Posting Komentar