Ancaman Gangguan Penglihatan dari si “Canggih”






Kemajuan teknologi merupakan hal yang tak terelakkan. Selain membawa berbagai kemudahan, terjadi pula beberapa pergeseran nilai. Perangkat yang dulunya dianggap sebatas barang tersier  kini dirasakan sebagai kebutuhan. Ponsel pintar salah satunya. Di era sekarang ini rasanya begitu berat terpisah dari gawai canggih yang tidak saja berfungsi sebagai alat komunikasi namun juga menunjang pekerjaan, pembelajaran maupun sebagai hiburan. Pemandangan balita asyik dengan tablet pun sudah umum kita lihat.

Berbagai Aplikasi yang kini hadir, semakin menjadikan kita merasa ‘wajib’ lekat dengan ponsel. Terkadang saking asyiknya, tanpa sadar kita menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar. Sebuah penelitian di amerika menyatakan bahwa 95% orang dewasa menghabiskan lebih dari dua jam per hari dengan piranti digital, sepertiga diantaranya bahkan menggunakannya hingga lebih dari sembilan jam setiap hari. Sedangkan pada anak-anak ditemukan satu dari empat anak menggunakan waktunya dengan piranti digital lebih dari tiga jam per hari.

Awasi dampak terhadap mata
Ketika tengah “khusyuk dengan gadget, kita lupa untuk berkedip. Secara normal mata berkedip sekitar 18 kali per menit, namun konsentrasi terhadap layar menurunkan banyaknya kedipan mata hingga separuh. Penurunan frekuensi berkedip ini menjadikan mata kering yang kemudian memunculkan berbagai keluhan lain. Mulai dari rasa lelah di mata, gatal, rasa panas (sensasi terbakar), perih, mata berair, mata terasa mengganjal (seperti berpasir), tampak kemerahan, hingga pandangan mata kabur, maupun penglihatan ganda.  

Selain kekeringan pada bola mata, keluhan-keluhan tersebut juga muncul akibat ketegangan otot lensa mata yang terus bekerja mencembungkan lensa untuk memfokuskan pandangan ke layar yang biasanya berjarak dekat, dengan pancaran terang disertai huruf atau gambar berukuran kecil. Terlebih bila objek bergerak, seperti pada games. Beragam keluhan kelelahan mata akibat piranti digital ini disebut Digital Eye Strain (ketegangan mata  digital).  

Meskipun seolah keluhan yang muncul tampak sepele, namun bila dibiarkan jangka panjang dapat memunculkan resiko diantaranya peningkatan tekanan bola mata, dan juga gangguan refraksi seperti rabun jauh maupun mata silindris. Keadaan ini memicu munculnya nyeri kepala, pusing, dan mual, serta dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi pada anak dan pada akhirnya berimbas pada penurunan prestasi belajar.

Tidak hanya gangguan pada mata. Kebiasaan menatap layar dalam kurun waktu yang cukup lama sering pula disertai keluhan nyeri dan ketegangan otot leher, bahu, serta punggung akibat kesalahan postur.

Pencegahan Secara Dini
Untuk mencegah akibat buruk dari karya teknologi ini ada beberapa tips yang bisa dimanfaatkan.

Batasi penggunaan gadget
Penggunaan piranti digital secara terus-menerus lebih dari dua jam setiap hari memicu terjadinya kelelahan mata. Oleh karenanya dengan membatasi pemakaian akan dapat menurunkan risiko tersebut. Terlebih pada anak anak, dimana mata anak lebih sensitif dan perkembangan penglihatannya belum sempurna.

Sering-sering berkedip
Melalui kedipan mata, air mata disapukan ke permukaan bola mata untuk  membersihkan, melumasi, serta mengalirkan oksigen ke seluruh penjuru mata. Dalam air mata terdapat kandungan nutrisi maupun zat kekebalan untuk merawat dan melindungi mata. Dengan demikian ingatlah untuk mengedipkan mata saat bergadget ria.

Ingat Triple Twenty
Selingi kegiatan di depan layar,  alihkan pandangan setiap 20 menit sekali untuk melihat objek lain yang berjarak sejauh 20 kaki (kurang lebih 6m) selama 20 detik.

Atur Jarak mata ke gadget
Hal lain yang dapat kita lakukan untuk mencegah kelelahan mata akibat piranti digital, antara lain dengan memberi jarak antara mata dengan gadget. Jangan biarkan gadget terlalu dekat dengan mata. Beri jarak sekitar 30-40 cm, kurangi kontras layar, serta usahakan penerangan ruangan yang cukup. Ayo kita jaga kesehatan mata kita.

Author :
dr. Ariana Setiani
Dokter Umum Poliklinik Al-Irsyad Cilacap

0 Response to "Ancaman Gangguan Penglihatan dari si “Canggih”"

Posting Komentar