“Buuu... beli ini Bu...”, “Buuu... beli itu Bu...”, “Buuu...
aku duluuuu...”, “Buuu... ini uangnya... kembaliannya yaaa....”, terdengar teriakan
anak-anak yang memekakkan telinga di kantin sekolah. Kalau hanya dua atau tiga
orang mungkin biasa tetapi ini ratusan anak yang teriak-teriak dengan volume
yang keras di area kantin yang tidak begitu luas. Bisa dibayangkan?
Belum lagi anak-anak berdesak-desakkan tak tentu arah... Wow!
Bisa terjadi kecelakaan nih...
Alhamdulillah, ide brilliant dari Ustadzah Aris. Pembelian dikantin
dibagi menjadi dua tempat, bagian dalam dan luar kantin. Pintu masuk disekat
sehingga antara anak yang mau masuk dan keluar tidak bertabrakan. Kemudian anak
membeli jajan dengan sistem swalayan kemudian membayar ke petugas kantin di
luar. Mungkin sistem yang sederhana ini adalah hal biasa tapi karena
keterbatasan tempat dan pelakunya adalah anak-anak maka semua itu menjadi
luuuuaaaar biasa!!
Anakpun menjadi senang membeli jajan di kantin daripada jajan
sembarangan di luar. “Dulu aku takut ke kantin, aku kan kecil jadi kegencet
kakak-kakak yang sudah besar tapi sekarang aku udah berani hehe...” cerita
Alya anak kelas 1.
So, banyak hal yang dipelajari anak-anak lewat sistem kantin seperti
ini. Anak belajar jujur mengambil jajan dan membayar sesuai dengan yang
diambil, belajar disiplin karena harus antri baris ketika masuk dan keluar
kantin, belajar tertib langsung dalam keseharian ketika mengambil jajan dengan
teratur dan tidak berebut dengan temannya.
“Bagaimana membuat sebuah keterbatasan tempat supaya bisa
menjadi lega dan bermanfaat menimbulkan
pembelajaran langsung bagi anak-anak ternyata kita bisa belajar dari kantin
sekolah. Terimakasih Ustadz/Ustadzah atas kerjasama yang sinergi ini dan
anak-anakku, teruslah belajar disiplin menjaga akhlaq dimanapun kalian berada” Imbuh
Kepala Sekolah SD Al-Irsyad 01 Cilacap.
0 Response to "Harus Disiplin Walau di Kantin"
Posting Komentar