Sehat Dengan Shalat





Salah satu kewajiban umat muslim adalah menjalankan shalat lima waktu. Namun terlepas dari keharusan untuk melaksanakannya, shalat dikatakan oleh Swt sebagai ibadah yang memiliki keistimewaan, sebagaimana termaktub dalam surah Al-Ankabut ayat 45:

“Dan, sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain).

Banyak pakar berpendapat bahwa  ditinjau dari segi medis, gerakan-gerakan shalat mempunyai manfaat yang besar terhadap kesehatan tubuh. Benarkah demikian?

Mestinya jika pendapat ini benar, maka kaum muslimin yang rajin mengerjakan shalat wajib dan sunah tidak harus banyak yang menderita penyakit jantung, diabetes, radang sendi, hipertensi, kegemukan dan sebagainya, yang identik dengan penyakit karena kurang gerak.

Apakah kalau demikian berarti ada yang salah dengan gerakan shalat atau salah dalam melaksanakannya? Lalu benarkah sholat identik dengan yoga? Penulis akan memaparkan  dari sudut pandang fisiologi olahraga untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.

Secara ilmiah gerakan shalat yang dilakukan secara teratur, berurutan dan tidak terburu-buru   (khusyu’ dan tuma’ninah) bisa memberikan rangsangan yang cukup besar terhadap sistem saraf pada persendian. Seperti diketahui, bahwa tubuh  terdiri dari otot, saraf, tulang dan beberapa sistem organ seperti jantung, paru-paru, pencernaan dan sebagainya. Gerakan shalat mampu memberikan efek kepada semua sistem tubuh. Berikut penulis jabarkan secara singkat beberapa gerakan shalat dan manfaatnya.

Berdiri tegap  
Pernahkah kita memperhatikan posisi tubuh ketika sedang  beraktifitas? Bagaimana posisi tubuh ketika sedang mengendarai sepeda motor, duduk di kursi  atau  ketika sedang memasak, dan menyetrika?  

Dalam ilmu kesehatan posisi tegap disebut sebagai posisi anatomis (keadaan tanpa beban). Posisi tubuh berdiri tegak  mampu menghindarkan tubuh dari kehilangan massa otot (sarcopenia). Sarcopenia ini telah kita alami sejak manusia  menginjak usia 25 tahun. Rata-rata manusia kehilangan seperlima dari setiap 450 gram otot tiap tahunnya.

Masalah utama penyebab sarcopenia adalah melemahnya otot-otot perut yang disebabkan oleh posisi membungkuk. Posisi membungkuk akan menyebabkan tekanan yang tidak seimbang pada tulang belakang dan panggul. Jadi ketika  seseorang berdiri tegap maka tekanan pada tulang belakang akan di distribusikan secara merata sehingga pembebanan pada beberapa bagian tubuh dan penjepitan saraf pada tulang belakang dapat dihindari.

Takbiratul Ikhram
Pada posisi ini tubuh berdiri tegak, sambil mengangkat kedua lengan sejajar dengan telinga lalu melipatnya di dada bagian bawah atau depan perut. Gerakan ini dilakukan untuk mengawali shalat, sebelum dan sesudah ruku’.

Ketika gerakan ini dilakukan,  sebenarnya otot-otot bahu, lengan atas dan lengan bawah juga terangkat. Selain otot-otot penggerak tubuh atas, ternyata sistem persarafan yang berasal dari leher ke tangan ikut terulur. Gerakan ini juga bermanfaat terhadap sistem paru-paru, karena ketika lengan terbuka terjadi gerakan yang menyebabkan otot dada terulur, sehingga dada dan paru-paru juga ikut mengembang. Akibatnya konsumsi oksigen dalam tubuh bertambah.

Ruku’ dan I’tidal (Berdiri Tegak Kembali)
Posisi: tubuh membungkuk, tetapi ruas tulang belakang lurus, posisi kepala juga sejajar dengan tulang belakang (tidak menekuk). Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang. Pada posisi ini berat badan bergeser ke depan, sehingga terjadi relaksasi atau peregangan pada ruas tulang belakang. Otot-otot tubuh yang berfungsi untuk menyangga tubuh (mulai dari leher belakang, punggung, pinggang, paha atas dan betis) menjadi ikut terulur. Penguluran dan relaksasi  ini hanya akan dirasakan jika dilakukan   dalam waktu yang cukup.

Gerakan ini juga mampu melatih sistem jantung dan paru, karena ketika ruku’ dan i’tidal dilakukan maka jantung  dan paru   akan terlatih  untuk beradaptasi dengan perubahan posisi tubuh.

Sujud
Posisi tubuh: menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung jari kaki, dahi dan hidung di lantai dan mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Gerakan sujud ini terlihat mudah tetapi tidak sedikit yang salah dalam melakukannya. Gerakan ini  bermanfaat jika dilakukan  dalam posisi perut jauh dari paha, paha jauh dari betis dan punggung lurus.

Gerakan sujud disebut juga gerakan anti-stroke,  karena   posisi kepala (otak) lebih rendah dari jantung. Dengan demikian pasokan darah ke otak lebih besar, sehingga kandungan oksigen yang dikirim ke otak juga lebih banyak.

Duduk
Posisi duduk dalam shalat terbagi atas dua bagian, yaitu duduk pada tahiyyat awal (iftirosy) dan duduk pada tahiyyat akhir (tawarruk). Perbedaan dari kedua posisi duduk ini terletak pada posisi telapak kaki.
a.        Iftirosy
Gerakan ini bermanfaat bagi jantung dan sistem sirkulasi darah. Pada posisi ini sistem pembuluh darah balik di atas pangkal kaki menjadi tertekan. Hal ini bermanfaat untuk melatih sistem kerja jantung. Seperti selang yang dipencet kemudian dibuka secara bergantian, yang secara tidak langsung akan membuat selang menjadi lebih elastis. Hal ini juga terjadi pada pembuluh darah balik.
b.   Tawarruk
Dalam gerakan ini, sistem saraf tungkai (Nervus Ischiadicus) yang berada di pangkal paha terulur. Nervus Ischiadicus sering mengalami gangguan, yang mengakibatkan rasa nyeri dan penderita susah berjalan. Ketika melakukan gerakan ini, otot-otot paha dan Nervus Ischiadicus itu sendiri terregang dan tidak kaku.

Salam
Gerakan ini dilakukan dengan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal dan bergantian. Manfaat gerakan ini adalah untuk mengulur otot-otot leher dan kepala agar peredaran darah menjadi lancar.



Shalat dan Kebugaran Tubuh

Jika kita kaji satu per satu gerakan shalat ternyata memang bermanfaat untuk kesehatan. Tetapi   faktanya banyak saudara kita yang masih mengalami beberapa penyakit padahal sudah sering shalat. Mengapa ?

Sraddha virya smrti samadiprajna purvakah itaresam“. Kalimat dari ajaran yoga tersebut  berarti: “ latihan (gerak pembentuk postur) harus dilakukan dengan rasa percaya, keyakinan, segenap daya upaya, kemampuan adaptasi dan kesadaran penuh demi mencapai kondisi spiritual terbaik.” Kondisi spiritual tertinggi hanya akan mampu dijumpai bila kita mampu menstimulasi fisik   sehingga berada dalam kondisi paling prima. Shalat yang kita lakukan mengarahkan tubuh kita kepada kondisi yang terprima.

Ketika shalat, ayat-ayat Al Quran dilafalkan. Bila  shalat dilakukan dengan khusyu’, konsumsi oksigen lebih rendah 17% dari biasanya. Denyut jantung pun bekerja lebih lambat. Gelombang theta yang ada di otak akan terbentuk. Gelombang ini akan muncul ketika seseorang dalam keadaan tenang (hampir terlena). Tingkat kecemasan (stres) akan menurun dan seseorang lebih tenang dan ceria. Namun shalat bukan senam. Jadi ketika kita ingin mendapatkan manfaat dari gerakan shalat maka harus ada integrasi antara jiwa dan raga. Shalat harus kita lakukan secara khusyu dan tidak terburu-buru. Dengan demikian kesehatan dan kebugaran tubuh akan tercapai.

"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman (yaitu) orang yang khusyu dalam shalatnya ” (Al Mukminun ayat1 dan 2)

Evaluasi Kebugaran Tubuh
Ada dua faktor yang akan mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang, yaitu faktor fisik dan psikis. Shalat yang diajarkan oleh Nabi, telah memenuhi dua kriteria tersebut di atas. Shalat memang sebuah jalan untuk menyehatkan manusia yang lengkap, baik fisik, mental maupun spiritual. Maka mari kita teliti kembali cara shalat kita, agar sesuai dengan petunjuk Nabi, sehingga berpahala dan bermanfaat.

Selain itu kita juga harus memperbaiki gaya hidup kita seperti mengatur pola makanan sehat dan seimbang, tidak merokok, serta minum suplemen minimal 1x per hari.

H2 Health and Happiness Superba Krill Oil
Merupakan suplemen kesehatan yang bisa kita konsumsi tiap harinya untuk memelihara kesehatan jantung dan sistem kardiovaskuler, serta kesehatan sendi. Suplemen ini mengandung:  100% Pure Superba Krill Oil  500 mg, Total Omega-3 110 mg, EPA 60 mg dan DHA 28 mg. 

H2 Health and Happiness Superba Krill Oil
 
Suplemen H2 Health & Happiness Superba Krill Oil diatas berisi 30 softgel ini tidak membuat kita ketagihan atau kecanduan,jika ingin berhenti meminumpun maka bisa langsung berhenti tanpa efek samping. 






Untuk mendapatkan suplemen H2 Health & Happiness Superba Krill Oil  cukup mudah karena merupakan salah satu produk jaringan Kalbe. Kita bisa dapatkan lansung diapotik terdekat atau  via online di kalbestore.com. 

Tulisan ini diikutkan sebagai salah satu peserta lomba Kompetitisi Blog H2 H2 Health & Happiness.



H2 Health and Happiness Blog Competition DIY JawaTengah

H2 Health and Happiness Blog Competition DIY JawaTengah

0 Response to "Sehat Dengan Shalat"

Posting Komentar