Batik Jumputan Ala Gintungreja






Setelah shalat Dzuhur, siswa-siswi SD Islam Al–Irsyad Gintungreja untuk pertama kali akan membuat batik pada pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Proses pembuatan batik lumayan rumit sehingga membatik dianggap sulit. Itulah yang menyebakan rasa penasaran siswa begitu besar.  Namun dibawah arahan Ustadz Akhmad Jamil, proses membuat batik terasa tidak terlampau rumit dan bahkan menyenangkan. 




 


“Ide awalnya adalah untuk mengenalkan anak-anak pada budaya sendiri, sehingga  kami bimbing mereka untuk membuat batik jumputan dengan bahan kain mori berukuran selebar sapu tangan” jelas Ustadz Jamil.  Beliau meyakinkan anak-anak bahwa proses membuat batik jumputan ini tidak sulit, sehingga anak-anak akan bisa melakukannya.




Cara membuatnya adalah dengan  mengikat kelereng-kelereng dengan tali pada lembaran kain mori. “Kain tersebut lantas dicelupkan pada larutan warna. Ikatan kelereng ini yang membentuk motif-motif unik. Selain kelereng bisa juga digunakan sumpit dan uang logam. Ketiganya membentuk motif yang berbeda-beda,” imbuh Ustadz Jamil. Meski pembuatannya terlihat sederhana, namun kain batik hasil kreasi siswa-siswi SD Islam Al–Irsyad Gintungreja tersebut cukup bagus dan dapat dimanfaatkan di rumah.

Author : Ustadz Kamsidin

0 Response to "Batik Jumputan Ala Gintungreja"

Posting Komentar