Kedutan, Mitos Atau Gejala Penyakit?





Apa itu kedutan? Kedutan, atau istilah medisnya Blepharospasm adalah kontraksi otot tak terkontrol yang menyebabkan kontraksi sekitar mata. Jika Anda terus-menerus mengalami mata kedutan tanpa henti, bisa jadi merupakan gejala gangguan saraf.

Kedutan terjadi sangat spontan yaitu gerakan tiba-tiba pada kelopak mata atas atau bawah. Biasanya hanya terjadi beberapa detik atau menit yang terjadi dalam sekali atau beberapa kali dalam satu hari. Atau terkadang akan hilang dan datang lagi.

Hampir semua orang pernah mengalami kedutan. Namun banyak masyarakat yang  menganggap ringan masalah ini. Malahan banyak yang menyatakannya sebagai pertanda mau dapat rezeki atau dapat masalah.  Menurut mitos, jika mata kiri kedutan berarti akan menangis, dan bila di mata kanan  maka ada seseorang yang merindukan  Anda.

Tapi tahukah Anda sebenarnya ada makna medis di balik ‘reaksi’ tubuh ini? Menurut  Dr. Karen Wolfe, penulis buku Create The Body Your Soul Desires’, mata kedutan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh anda sedang mengalami gangguan ringan.

Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi) yang membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis yang membuat mata kejang sesaat.

Kedutan bisa terjadi pada semua usia, dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, karena bukan penyakit berbahaya dan tidak mempengaruhi kemampuan penglihatan. Bila hanya sesekali mengalaminya, maka  secara medis kedutan mengindikasikan  Anda sedang stres, kurang tidur, atau terlalu lama melihat di tempat yang sama dalam waktu lama (misalnya, terlalu lama di depan layar komputer). Kedutan layak dianggap berbahaya jika berlangsung terus menerus dan dalam waktu lama atau gerakannya tidak bisa dihentikan dengan obat.

Apakah Blepharospasm bisa dihentikan? Ternyata tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan kedutan pada mata, selain membiarkan tubuh dan mata untuk beristirahat. Sebelum masalah ini semakin parah, ada baiknya Anda mengurangi atau menghentikan stressor (penyebab stress), mengurangi  konsumsi kopi, dan tidur minimal tujuh jam sehari.

Fenomena kedutan tidak dapat diketahui, namun seperti diinformasikan oleh “All about Vision”, setidaknya ada 7 faktor yang menjadi penyebab kedutan,  yaitu stres , lelah fisik, lelah mata, kafein dan alkohol, mata kering, ketidakseimbangan nutrisi, dan alergi.Untuk kasus ini, jauhi stress, dan lebih bersyukur dengan kita miliki. Rasa syukur kita kepada Allah SWT  mampu mengangkat beban pikiran kita.

Agar daerah mata yang berkedut terasa relaks, kurangi paparan cahaya dengan menggunakan kaca mata hitam. Jika kedutan mata sudah menjadi permanen, suntik botoks bisa dilakukan jika perlu, untuk melokalisasi dan membuat lumpuh area kedutan.

Author : Shazkya Ade Kurniawati, mahasiswa Prodi D3 Farmasi STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap


0 Response to "Kedutan, Mitos Atau Gejala Penyakit?"

Posting Komentar