Hore… Aku Bisa Membatik!





Teman-teman tentu sudah tahu kan, bahwa batik merupakan warisan budaya leluhur kita. Bahkan sampai-sampai ada Negara yang ingin mengakui warisan budaya leluhur tercinta kita ini loh… Sehingga pada akhirnya Pemerintah Indonesia atas keputusan UNESCO menetapkan Hari Batik Nasional tepat pada Tanggal 2 Oktober yang lalu.  Nah, teman-teman setiap memperingati hari batik disuruh menggunakan Baju Batik sebagai bentuk peringatannya.

Berkaitan dengan Batik, Adik-adik tercinta kita dari Kampus Pelangi Ceria KB & TK Al Irsyad 02 Cilacap, melakukan kegiatan praktik membatik. Tujuannya ialah sebagai pembelajaran tentang menghargai warisan budaya leluhur dan kreativitas nenek moyang. Kali ini tamu yang diundang untuk membimbing bseorang pengusaha batik mtradisional dari Kampung Asmat, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.  Itu loh dekat dengan Bandara Tunggul Wulung.

Perusahaan Home Industry tersebut dimiliki oleh Bu Sumarni, yang hadir bersama teman-temannya dalam rangka mengajar cara membatik. Anak-anak nampak sangat  antusias dan penasaran ingin segera praktik membatik. Kegiatan dimulai pukul 08.30, dimulai dengan penjelasan pengantar tentang proses membatik oleh Bu Sumarni.  




Aktivitas diawali dengan persiapan, dimana anak-anak akan diberi kain putih yang sudah dibentuk berbagai motif, seperti bunga, ikan, angry bird, dan sebagainya. Kemudian setelah mendapatkan selembar kain, anak-anak diminta memulai  membatik dengan melukis dengan lilin (malam) yang dipanaskan. Alat lukisnya adalah canthing, peralatan khas untuk membatik. Diharapkan anak-anak mengikuti pola yang sudah disediakan sebelumnya.

Kegiatan ini kelihatannya mudah ya teman-teman…tapi ternyata praktiknya tidak semudah yang kita bayangkan. Dalam menggunakan canthing lukis, teman-teman harus belajar mengendalikan diri supaya hasil lukisannya sesuai dengan yang diharapkan. Belum lagi kalau ada lilin yang tumpah dari canting, maka hasilnya tidak akan sesuai yag diinginkan.  

Untuk tahapan selanjutnya adalah kegiatan mewarnai. Sebelum kain dicelupkan ke pewarna, anak-anak diminta untuk meneliti ulang, apakah lukisannya sudah sesuai harapannya. Setelah itu dimasukkan ke dalam air garam yang dicampur dengan pewarna agar warna yang dihasilkan tidak luntur.

Setelah kain dicelupkan ke pewarna, barulah tahapan berikutnya melepaskan lilin-lilin yang menempel pada kain. Seharusnya, proses dilakukan dengan cara merebus kain hingga lilinnya larut. Namun, untuk lebih mudah praktiknya di kampus pelangi, maka langsung saja di bilas dengan air aki sambil digosok-gosok supaya hilang lapisan lilinnya. Proses terakhir adalah penjemuran kain. Selesai deh, praktik membatik kita kali ini.




Prosesnya begitu mudah dan sederhana kan, teman-teman? Kegiatan membatik dapat menjadi proses pengenalan kepada anak-anak didik di kampus pelangi ceria ini. Jika teman-teman tertarik, tentunya teman-teman bisa belajar membatik dengan Bu Sumarni, atau ahli membatik lainnya. Horeeee….Aku Bisa Membatik! J

Author : Ceskha Nur Rina

0 Response to "Hore… Aku Bisa Membatik!"

Posting Komentar