Salah
satu tantangan terberat dalam mempraktikkan pola pengasuhan di rumah maupun di
sekolah adalah memperkenalkan Rasulullah SAW agar hidup dan tertanam di dalam
hati anak-anak kita. Apalagi saat ini, anak-anak sudah terlanjur mendapatkan
teladan-teladan lain; mulai dari Batman, Superman, Spiderman, sampai
akhir-akhir ini anak-anak terutama remaja banyak tergila-gila dengan musik dan film Korea. Hal
ini tentunya membuat sulit bagi anak-anak untuk menerima Rasulullah sebagai tokoh
teladan nyata dalam kehidupan anak-anak kita.
Kunci utama yang harus jelas bahwa cinta dan
loyalitas pertama dari orangtua dan guru harus kepada Allah dan RasulNya. Cara
berpikir dan cara berbicara orangtua maupun guru sangat dipengaruhi oleh sudut
pandangnya.
Bagaimana menumbuhkan
rasa cinta yang dalam kepada Rasulullah di dalam hati anak-anak?
Bercerita
Orangtua
atau guru dapat membacakan cerita yang sudah dinarasikan oleh sahabat
Rasulullah.
o Bagaimana gigihnya sahabat membela
Rasulullah
o Bagaimana cepatnya sahabat merespons
dan mentaati perintah Rasulullah
o Bagaimana dalamnya sahabat menyintai Rasulullah
o Bagaimana semangatnya sahabat mengabadikan
ajaran-ajarannya
Menghafal
Hadits
- Orangtua dan
guru perlu memotivasi anak menghafal hadits sebanyak mungkin dan boleh
memberikan hadiah setiap kali anak menghafal
- Putri Imam
Maliki banyak menghafal hadits. Ia sering membantu ayahnya dengan cara duduk di balik pintu kelas
sambil mendengarkan murid-murid ayahnya yang sedang menghafal hadits. Jika
ada yang salah, maka ia akan mengingatkan ayahnya dengan cara mengetuk
pintu. Ayahnya segera meminta muridnya mengulang hadits yang sedang dihafal.
Sirah
Nabawiyah
- Perlu diajarkan
kepada anak sesuai dengan tingkat pemahamannya tentang kehidupan
Rasulullah dan semua sahabat pria dan wanita.
- Diharapkan akan
tumbuh cinta anak-anak kepada orang-orang yang mulia ini sehingga
anak-anak akan terpengaruh oleh perilaku dan akan terus berusaha dan
berjuang untuk selalu mendukung dan membela Islam.
- Hikmah dari
cerita tentang kehidupan Rasulullah dan para sahabat akan mengisi hati dan
pikiran anak-anak begitu besarnya sampai anak secara fitrah (tanpa paksaan
dan tekanan) dapat melihat bahwa teladan-teladan yang ada di film, musik serta hiburan lainnya tidak penting dan tidak
berharga.
- Orangtua
serta guru juga perlu menceritakan masa kecil Rasulullah dan juga hidupnya
dengan ibu susunya Halimatus sa’diyyah. Juga bagaimana Allah memberikan
kebaikan kepada keluarga Halimatus sa’diyah karena kehadiran Rasulullah
dalam keluarganya.
- Ceritakan
juga perjalanan hijrah Rasulullah. Bagaimana Allah menutup mata
orang-orang musyrik sehingga tidak melihat Rasulullah. Semoga hati anak akan penuh berisi cintanya kepada
Allah dan RasulNya.
Rasulullah sebagai referensi
- Jika
ada seorang ibu yang ingin mengajak putrinya untuk mulai memakai kerudung,
Ibu bisa berkata bahwa Allah meminta wanita
untuk menghormati dirinya dengan cara menutup aurat. Ketika Rasulullah SAW
mengatakan ”jika seorang wanita sudah mencapai pubertas maka harus menutup
aurat,”, maka semua muslimah di Madinah segera menggunakan jilbab, bahkan
ada yang menggunakan kain korden jendelanya.
- Jadikan
Rasulullah sebagai sumber referensi. Cara terbaik untuk memanggil
orang-orang ke dalam Islam adalah dengan cara membuat mereka jatuh cinta
pada Rasulullah. Buatlah anak pertama kali lebih mencintai Allah dan RasulNya
sebelum merasa takut. Dan siapa
yang lebih mencintai Allah dibanding Rasulullah?
- Ajarkan
secara rutin doa-doa, seperti doa mau dan setelah makan, doa masuk dan
keluar rumah, doa belajar. Latih terus sampai menjadi otomatis
- Tidak
ada agama yang mencatat secara lengkap dan rinci kehidupan Nabinya selengkap Rasulullah,
sehingga sebenarnya Islam memiliki teladan dari Rasulullah tentang
bagaimana menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntunan
Al-Quran
- Untuk
anak-anak yang baru dapat berjalan
(2–3 tahun) atau yang sudah di TK A, orangtua dapat menggambarkan
Rasulullah seperti saat menceritakan tokoh dalam hidup anak yang sangat
dicintai anak.
Ritual Saat Anak-anak akan Tidur
- Membaca
hadits atau membaca siroh saat akan tidur. Misalnya ceritakan bahwa
Rasulullah sangat suka makan kurma dengan timun, hal ini akan membuat
anak-anak jadi tahu hal-hal pribadi yang dilakukan Rasullah.
Kesimpulan
Setiap orang tua selalu menginginkan memiliki anak yang
tahu mana yang benar dan mana yang salah, memiliki tujuan hidup yang jelas,
yang mencintai Allah dan RasulNya lebih dari siapapun dan apapun di dunia ini.
Menumbuhkan cinta yang dalam kepada Allah dan RasulNya membutuhkan usaha dan
juga waktu khusus dari orang tua maupun guru, selain upaya keteladanan mereka.
Prioritaskan waktu untuk mengajarkan kehidupan Rasullah SAW, sehingga Allah dan
RasulNya akan menjadi bagian terpenting dalam hidup anak-anak kita, dengan
demikian mudah bagi mereka mengatakan
dengan tulus ikhlas, ”Rasullullah, I do love you!” (Rasulullah, betapa aku
sangat menyintaimu).
Wallahu a’lam bishowab
Created by : Ery Soekresno
Image by : google.com
0 Response to "Rasulullah, I Do Love U"
Posting Komentar