Tidak terasa tahun
Ajaran Baru menjelang, beramai –ramai para orang tua mulai sibuk mencari
sekolah untuk anak – anaknya.
Orang
tua mulai disibukkan mencari sekolah yang terbaik , yang memberikan banyak
keuntungan. Dengan harapan melalui sekolah yang baik dan berkurikulum bagus ,
anak – anak dapat belajar dengan baik dan mencapai nilai yang bagus. Hal ini
menurut sebagian orang tua memungkinkan mereka untuk meringankan kerja orang
tua dalam mengasuh dan mendidik anak –
anak,
dengan harapan anak akan berhasil dalam kehidupannya kelak.
Apakah
pernah terpikir dalam benak kita sebagai orang tua , bahwa semua itu belum
cukup bagi buah hati tercinta?
Ada
pertanyaan yang terkadang berlalu begitu saja dalam pikiran kita ditengah kesibukan
kita mencari sekolah terbaik bagi mereka.
Ayah bunda sudah siapkah mereka?
Ketika seorang anak
mulai masuk sekolah banyak hal yang harus kita persiapkan sebagai orang tua
sebagai bekal mereka menghadapi segala sesuatu yang baru bagi mereka, apalagi bagi
seorang anak yang akan memasuki Sekolah dasar (SD).
Disekolah dasar , anak
– anak mulai mengenal apa itu sekolah. Agak sedikit berbeda dengan pengalaman
yang pernah mereka rasakan dengan suasana dan pendidikan Taman Kanak –kanak.
Pendidikan di Sekolah Dasar bukan hanya pendidikan formal , seperti membaca,
menulis dan berhitung saja. Mereka juga belajar bertanggung jawab atas
pekerjaannya, bertoleransi terhadap lingkungan dan teman – temannya,
menghargai
orang lain juga belajar untuk mandiri.
Banyak orang tua yang
merasa anaknya telah siap masuk sekolah dasar karena dia sudah bisa membaca dan
menulis. Ternyata itu belum cukup, karena persiapan anak tidak secara akademik
saja , banyak hal yag mungkin terlupa oleh kita sebagai orang tua.
Seorang anak dikatakan
siap sekolah apabila ia sudah siap menghadapi pendidikan formal, artinya
bersedia untuk mendengarkan dan fokus terhadap apa yang diajarkan oleh gurunya.
Selain itu ia juga tidak punya masalah dengan pekerjaan yang menggunakan
motorik kasar dan halusnya. Dan yang paling penting ia siap untuk bekerja dalam
kelompok dan bekerja sama dengan orang lain.
Ada lima hal yang
harus dikuasai oleh seorang anak ketika ia memasuki sekolah dasar yaitu :
1.
Komunikasi verbal dan non verbal
2.
Kemandirian
3.
Pengendalian emosi
4.
Tidak mudah terdistraksi dan mendistraksi
( distraksi = perhatian teralihkan)
5.
Akademis ; kemampuan mengikuti pelajaran.
Kelima hal tersebut
bisa dipenuhi selain melalui pola asuh dirumah, juga ditandai dengan kematangan
dan keseimbangan Sensori Intergrasi yaitu :
Visual
Kemampuan seorang anak menangkap dan mengolah stimulus
melalui penglihatan.
Auditori
Kemampuan anak untuk menangkap dan mengolah stimulus
melalui pendengaran.
Olfactory
Kemampuan menangkap dan mengolah stimulus melalui
penciuman.
Gustatory
Kemampuan anak dalam menangkap dan mengolah stimulus pengecapan.
Dalam
proses perkembangan anak kemampuan ini akan terkait juga dengan ketrampilan
berbicara.
Tactile
Kemampuan anak menangkap dan mengolah stimulus perabaan.
Proprioseptif
Kesadaran gerak tubuh atau rasa sendi, pada anak perkembangannya
Dan terkait dengan kemampuan
pengendalian motorik.
Vestibular
Kemampuan keseimbangan dan gravitasi.
Sebagai orang tua mungkin kita jarang mendengar istilah
–istilah diatas, karena kita mungkin lebih sering melihat pada aspek – aspek
akademis saja. Lalu sejauh mana aspek diatas terhadap anak.Sebagai contoh, anak
yang kurang dalam mengembangkan indra proprioseptif, maka ia akan menjadi
canggung, sulit untuk mengerjakan tugas – tugas yang menggunakan motorik, seperti
menulis,membuat prakarya , olahraga,bahka untuk pemenuhan kemandiriannya
sendiri.
Contoh lain,anak yang
indra perabaannya (tactile) kurang berkembang, maka akan sulit untuk mentolerir
stimulus yang terkait perabaan, misalnya tidak mau bermain dilapangan karena
berpasir, enggan melakukan aktivitas yang menggunakan media kasar atau halus
dan contoh lainnya, yang semua dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam
menghadapi dunia barunya yaitu dunia sekolah.
Selain itu sebagai orang
perlu juga mengembangkan kemampuan problem solving sekaligus kemandirian dan
tanggung jawab. Hal itu dapat dicapai
dengan memberikan pemahaman bahwa ketika masuk SD, konsekuensinya,ia harus
beradaptasi dengan aturan –aturan disekolah.
Oleh karena itu diperlukan
juga kebesaran hati orang tua untuk
menerima segala konsekuensi yang ada. Apabila ada banyak aspek anak yang belum
tercapai, maka tugas orang tua untuk memenuhinya. Makin banyak, berarti akan semakin
banyak pula usaha dan waktu yang perlu diluangkan.
Dengan pondasi hidup yang
kokoh, anak akan dapat mengembangkan potensinya secara maksimal, karena potensi
merupakan anugerah dari ALLAH SWT yang akan dibawa anak sejak lahir. Potensi
akan menjadi kekuatan dan batu pijakan anak untuk meraih keberhasilan hidup
dibidang apa saja yang mereka inginkan.
Mari bersama kita siapkan buah hati tecinta, semoga bermanfaat...
Created
by : Reny Savitri
Image
by : google
0 Response to "Persiapan masuk Sekolah, Anakku sudah siap belum ya …?"
Posting Komentar