Dikisahkan
bahwa seorang ibu sedang makan ikan emas goreng dengan anaknya yang masih
kecil. Karena ikan emas memiliki banyak tulang-tulang halus, dan bisa
membahayakan bagi anak kecil, maka setelah ibu memisahkan daging dari
tulang-tulang ikan dengan cermat, barulah ia memberikannya kepada anaknya.
Suatu ketika, saat menyiapkan makan siang dengan menu yang sama
untuk anak, Ibu tersebut tidak memisahkan daging dari tulang ikan. Ia langsung
memberikannya kepada sang anak, dengan tujuan agar ia mau belajar. Setelah
sekian lama anak ini berusaha memisahkan
tulang-tulang dari ikan emas, ia akhirnya putus asa. “Tidak bisa bu, aku nggak
mau makan, Kebanyakan tulangnya,” kata sang anak. Sang Ibu dengan tenang
menjawab, “Coba perhatikan Nak, mana lebih banyak, daging atau tulangnya?” “Tentu banyak
dagingnya, Bu,” jawab anaknya keheranan.
“Nah, tahukah kamu, mengapa kamu merasa kesulitan?
tanya sang Ibu. “Itu karena kamu terlalu memperhatikan pada tulangnya dan tidak
memperhatikan pada dagingnya.”
Lihat
gambar di atas! Apa yang akan anda katakan? Setengah isi apa setengah kosong?
Orang
yang positif akan berkata, “Gelas itu terisi setengah penuh.” Sementara orang
yang negatif akan berkata, “Gelas itu setengah kosong.” Lho, apa bedanya?
Sebenarnya kedua jawab benar. Hal yang membedakan adalah cara pandang
masing-masing orang terhadap suatu permasalahan. Orang yang postif berfokus
pada setengah gelas yang terisi, sedangkan orang yang negatif berfokus pada
setengah gelas yang kosong.
Darmadi
Darmawangsa (seorang motivator terkenal) mengatakan bahwa sikap sangat
menentukan bagaimana cara pandang seseorang terhadap suatu persoalan. Bagi
orang yang berfikiran positif, selalu menjadikan masalah sebagai pelajaran
berharga untuk sukses. Sedangkan orang yang berfikiran negatif, melihat suatu
masalah sebagai bagian dari tidak mudahnya hidup di dunia sehingga mereka sering
kali merasa takut untuk mengatasinya. Be Positive!
Written by: Dwi Agus Wahyono, S.Ag.
0 Response to "Be Possitive!"
Posting Komentar