Hari sabtu tanggal
29 Agustus 2014, sekitar jam 08:30 setelah mengikuti kegiatan Refreshing day rombongan dari SMP
Al-Irsyad berjumlah 78 orang
berangkat menuju PT Holcim. Di sana rombongan disambut oleh Tim dari CSR Edu. Visit Team, yang terdiri dari Bapak Budi, Kak Dimas Guntur, dan Bapak Basuki.
Tim dari PT Holcim
menyuguhi kami dengan
materi-materi seperti Safety Pause. Safety Pause berasal dari kata Safety
yang berarti keselamatan, dan Pause yang berarti berhenti sejenak atau dapat diartikan sebagai
berhenti sejenak untuk memikirkan keselamatan. Yang paling menarik perhatian kami tentu saja adalah materi proses
produksi semen, yang merupakan tujuan kedatangan
kami.
Menurut kak
Wahid, bahan baku semen terdiri
dari batu kapur (limestone), tanah
liat (clay), pasir silika (silica sand), pasir besi (iron sand) yang dicampur dalam mesin penggiling (Raw Mill)
dengan kehalusan tertentu yaitu sekitar 170 Mesh / 90 Mikron dan 70 Mesh / 212 Mikron. Material yang sudah digiling yang disebut Tepung baku (Raw Meal) kemudian disimpan dalam Silo Penyimpanan. Proses
selanjutnya adalah pembakaran raw meal pada
Tanur Putar (KILN) pada suhu 1.450°C. Material padat kemudian akan meleleh, membentuk kristal seperti kelereng
yang dinamakan Klinker.
Selanjutnya dilakukan pendinginan menggunakan alat
pendingin (Cooler). Setelah itu, klinker
disimpan di dalam silo klinker menuju mesin penggiling (Finish Mill). Dalam perjalanan menuju mesin penggiling
ini Klinker dicampur dengan Gypsum
dan Mineral Komponen (MIC). Di dalam
mesin pula semua bahan digiling sampai menjadi
semen, yang nantinya akan di simpan di dalam Silo
Penyimpanan atau Silo Semen dan siap untuk dikemas.
Menariknya, PT Holcim dalam rangka menjamin mutu produknya, ternyata membuat sendiri kantung
Bag Sack semennya. Setiap kantong semen harus melalui tahap Drop Test, yakni menjatuhkan
kantung semen yang sudah terisi semen dengan menggunakan
mesin Drop Test secara acak. Dalam setiap kemasan yang sudah
lolos tes PT Holcim juga mencatumkan Bag Code, yang
berguna untuk mengusut jika sewaktu-waktu terjadi masalah. Hal ini diperkuat
oleh kenyataan bahwa PT Holcim juga mengekspor produknya.
Pabrik yang
berdiri pada tahun 1976 ini juga memperhatikan lingkungan sekitarnya, dengan konsep Geocycle, yakni mengelola kembali limbahnya, termasuk yang
tidak beracun. Adapun sisa
limbah maka dilakukan co-processing, yakni
membakar kembali sisa limbah di liang
klinker dengan suhu 2.000°C.
Setelah
penjelasan selesai, dilanjutkan dengan sesi Tanya-jawab. Bagi yang jawabannya
benar akan diberi cinderamata dari Tim Holcim..
Filed
trip kemudian
diakhiri dengan plant tour. Kami melihat Raw
Mill, Liang Klinker, bongkahan clinker,
limbah padi, tangki solar, KILN, hutan lindung, Holcim Accademy dan sebagainya. Di setiap sudut kompleks PT Holcim tersedia tempat sampah yang dibedakan menjadi empat kelompok, yakni tempat sampah Domestik, Non Logam, Logam dan B3. Setelah puas dengan plant tour kami pun pulang ke SMP Al-Irsyad pada pukul 12:00 WIB
Author : Indar Rahmani Ahda (Siswa SMP Al-Irsyad Cilacap)
0 Response to "Field Trip SMP Al Irsyad Ke PT Holcim Indonesia, Tbk"
Posting Komentar